Sabtu, 05 September 2015

Anak Kecil Tembak Pencuri dengan Pistol

Ditinggal Sendirian, Bocah 11 Tahun Tembak Mati "Penerobos" Rumahnya
Shutterstock
Ilustrasi.
Minggu, 6 September 2015 | 00:20 WIB


ST. LOUIS, KOMPAS.com - Seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun menembak mati seorang remaja yang memaksa masuk ke kediamannya di kota St. Louis, AS. Saat insiden itu terjadi, Kamis (3/9/2015), bocah laki-laki itu sedang sendirian di kediamannya bersama adik perempuannya yang berusia 4 tahun.

Polisi dipanggil ke rumah itu ketika para tetangga menemukan jasad seorang remaja berusia 16 tahun tergeletak di teras rumah. Remaja  yang identitasnya tak disebutkan itu tewas karena terkena tembakan di kepalanya.

Para tetangga dikabarkan melihat si bocah bertengkar dengan remaja yang tewas itu ketika suara tembakan terdengar. Petugas polisi Sersan Brian Schellman mengatakan remaja yang memaksa masuk itu tertembak saat sudah berhasil masuk ke dalam rumah.

"Bocah 11 tahun yang ada di dalam rumah mengambil pistol dan menembak satu kali, mengenai tersangka dan menewaskannya," ujar Sersan Schellman.

"Nampaknya saat ini semua orang bisa menarik picu senapan, sangat menakutkan," tambah Schellman.

Kawan remaja yang tewas itu dikabarkan melarikan diri setelah mendengar suara tembakan. Polisi menangkap remaja tersebut tak lama setelah insiden fatal itu. Sementara itu, bocah penembak dan adik perempuannya dalam kondisi selamat.

Polisi saat ini tengah menyelidiki mengapa bocah penembak dan adiknya ditinggal sendirian di rumah. Sejauh ini juga belum diketahui bagaimana bocah 11 tahun itu memiliki akses ke senjata api.

Ibu kedua bocah yang tak ada di rumah saat insiden itu terjadi bersedia bekerja sama dengan kepolisian. Perempuan itu diyakini membeli senjata api, setelah kediamannya nyaris dibobol pencuri.

Penembakan itu adalah insiden fatal ketika yang melibatkan anak-anak dan senjata api di sekitar St Louis dalam beberapa pekan terakhir.

Pada 18 Agustus, Jamyla Bolden (9) tewas tertembak saat sedang mengerjakan PR-nya di tempat tidur ibunya. Sepekan kemudian Carter Epps, 21 bulan, tewas setelah tertembak di dadanya.





Sumber : Internasional Kompas

1 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus